Transaksi Judi Online Menurun di 2024, Namun Pelaku Masih Banyak

Transaksi Judi Online Menurun di 2024, Namun Pelaku Masih Banyak

PPATK ungkap data terbaru yang menunjukkan penurunan transaksi judi online tahun 2024, namun pelaku judol masih banyak.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menginformasikan adanya penurunan terkait dengan transaksi judi online. Ivan Yustiavandana selaku Kepala PPATK menyebutkan transaksi menurun tapi kalau diakumulasikan jumlahnya semakin tinggi, Kamis (21/11/2024).

Perputaran Judi Online Paling Tinggi di Jawa Barat

Ivan menyebutkan provinsi paling tinggi perputaran judi online adalah Jawa Barat. Judol sendiri telah jadi permasalahan yang begitu serius di Indonesia, berbagai upaya pun dilakukan untuk memberantas judol.

Judi online bukan hanya tindakan kriminal, namun juga memberikan dampak sangat buruk untuk ekonomi dan sosial masyarakat dalam negeri. Data dari PPATK tahun 2023 saja perputaran uang judol sebesar Rp327 triliun.

Di tahun 2024 kuartal pertama, perputarannya hingga Rp110 triliun. Fakta mirisnya adalah lebih dari 190 ribu anak dengan usia 11 hingga 19 tahun terpapar judi online dengan transaksinya hingga Rp293,4 miliar.

OVO Dukung Pemberantasan Judi Online

Di sisi lain Karaniya Dharmasaputra selaku Presiden Direktur OVO memiliki komitmen serius dalam pemberantasan judi online di dalam negeri. Pihaknya mendukung secara penuh langkah pemerintah dalam memerangi perjudian online.

Gerakan Bareng Ungkap Judi Online (GEBUK JUDOL) dirilis oleh OVO lewat kolaborasi multi-stakeholder serta optimalisasi teknologi dalam penerapan patroli siber, mendeteksi, dan mencegah terjadinya transaksi judi daring. Selain itu juga memblokir akun yang terdeteksi berkaitan dengan judi online, tambah Karaniya.

Published by

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *