Beberapa suku menantang keputusan Departemen Dalam Negeri AS dalam menempatkan wilayah ke kepercayaan untuk Redding Rancheria, penghentian proyek kasino pun digencarkan.
Suku Wintu di California Utara, Band Paskenta dari Indian Nomlaki, dan Asosiasi Speak Up Shasta menentang keras keputusan dari Departemen Dalam Negeri AS yang memiliki rencana menempatkan wilayah ke dalam Redding Rancheria. Di mana dua suku asli Amerika beserta kelompok masyarakat telah melakukan gugatan agar proyek kasino tribe di California Utara dihentikan.
Kasus ini telah dibawa ke pengadilan federal di Washington, D.C. Dari gugatan disebutkan bahwa situs kasino (Strawberry Fields) begitu penting baik secara historis maupun budaya karena lokasinya di tempat terjadinya Pembantaian Sungai Sacramento 1846.
Menentang Rencana Pembangunan Kasino, Klaim Situs Terkait dengan Pembantaian 1846
Suku Wintu di California Utara, Band Paskenta dari Indian Nomlaki, dan Asosiasi Speak Up Shasta menentang keras Departemen Dalam Negeri AS mengenai hal tersebut. Di mana kelompok-kelompok ini mengklaim proses persetujuan tidak mempertimbangkan dengan baik fakta sejarah yang ada dan telah melakukan pelanggaran terhadap undang-undang federal, seperti Undang-Undang Peraturan Permainan India (IGRA) dan Undang-Undang Pelestarian Sejarah Nasional.
Sebagai informasi pembantaian Sungai Sacramento belangsung pada 8 April tahun 1846. Kala itu pasukan Amerika Serikat menyerang penduduk asli California secara besar-besaran untuk pertama kali. Kelompok militer dipimpin oleh Kapten John C. Frémont yang bertemu dengan banyak Wintu dan suku-suku sekitar.
Suku-suku ini pun berkumpul di tepi sungai untuk menangkap salmon, mereka melakukan hal ini setiap tahunnya. Ketika itu orang-orang mengatakan bahwa ratusan masyarakat adat termasuk perempuan dan anak-anak telah terbunuh oleh tentara.
Memang tidak diketahui secara pasti di mana lokasi tepatnya pembantaian tersebut, namun berdasarkan catatan lama seperti buku harian Frémont memberikan petunjuk bahwa kejadian berlangsung di daerah dekat Strawberry Fields. Kemudian cerita pun diturunkan oleh para tetua Wintu.
Hasil penelitian pun menunjukkan hal yang sama, di mana penelitian tersebut dilakukan oleh para ahli bahasa di tahun 1800-an dan ahli modern yang memang mempelajari mengenai budaya manusia.
Dampak Lingkungan dari Rencana Ekspansi Kasino
Redding Rancheria merupakan sebuah suku yang telah diakui secara federal, terdiri dari beberapa anggota seperti suku Wintu, Sungai Pit, dan Yana. Sudah bertahun-tahun mereka melakukan dorongan untuk Win-River Resort & Casino ke lokasi yang lebih luas.
Mereka punya rencana baru seperti mengembangkan resor dengan kasino yang memiliki daya tampung sebanyak 1.300 mesin game dan 36 meja, ada juga toko, hotel dengan 250 kamar, serta pusat konferensi. Suku ini meyakini adanya perkembangan tersebut mampu meningkatkan ekonomi mereka dan membuat mereka berdiri di atas kaki sendiri.
Namun di sisi lain pihak yang menentang proyek tersebut mengatakan bahwa pembangunan kasino bisa menggali dan mengubah sejarah nenek moyang mereka yang pernah tinggal dan wafat di sana. Mereka beranggapan hal ini malah tidak menghormati makna budaya serta kepercayaan.
Dari gugatan diklaim Biro Urusan India AS (BIA) memberi persetujuan mengenai pengalihan tanah tanpa adanya tinjauan historis yang sesuai. Namun adanya hal ini malah jadi tanda tanya mengenai tanah bisa diklasifikasikan di bawah naungan IGRA dengan anggapan Redding Rancheria telah memiliki kasino, ia tidak bisa mengklaim lebih banyak tanah perjudian dengan tidak adanya proses persetujuan.
Terlepas dari nilai sejarah dan hukum, pihak-pihak yang menggugat mengatakan bahwa ada risiko lingkungan yang jadi taruhannya. Situs yang direncanakan dibangun dekat dengan Sungai Sacramento, di sungai tersebut jadi tempat tinggal ikan salmon Chinook dan trout steelhead. Ekosistem sungai akan rusak jika adanya pembangunan di sana.
Tinggalkan Balasan